Sumberadi, merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan
Mlati, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Penduduk
desa Sumberadi bekerja sebagai petani, tukang, kuli bangunan, dan berbagai jenis
pekerjaan yang lain. Namun sebagian besar dari penduduk desa bermatapencarian
sebagai petani. Hal ini bisa dilihat dari sebagian besar wilayah desa Sumberadi
diselimuti oleh daerah persawahan yang hijau dan asri. Meskipun letaknya tidak
terlalu jauh dengan pusat kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman (± 30 km), namun
kondisi desa Sumberadi masih sederhana dan realtif jauh dari kesan modern. Dilihat
dari segi ekonomi, keadaan ekonomi penduduk desa pun dapat dikatakan relatif
sederhana.
Keadaan ekonomi masyrakat yang relatif sederhana tersebut secara
tidak langsung memiliki pengaruh pada kesehatan mereka. Tuntutan untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari membuat mereka mengesampingkan faktor gizi dan kesehatan.
Hal itu berakibat pada munculnya berbagai penyakit yang timbul di masyarkat,
salah satunya adalah disabilitas. Berdasarkan data dari pengurus komunitas
difabel kecamatan Mlati, pada tahun 2015 jumlah penyandang disabilitas di desa Sumberadi
tercatat sejumlah 53 orang. Penyandang disabilitas tersebut terdiri dari
berbagai macam keterbatasan. Ada keterbatasan mental, keterbatasan fisik maupun
cacat ganda. Disabilitas fisik seperti tunadaksa,
tunanetra dan tunarungu. Ada juga
disabilitas cerebral palsy atau
gangguan saraf motorik. Penyandang-penyandang disabilitas fisik ini memerlukan
alat bantu khusus untuk melakukan aktifitas. Alat bantu tersebut didapat dengan
harga yang tidak murah. Meskipun kadang mendapatkan bantuan dari dinas sosial, tapi
tidak semua penyandang disabilitas mendapatkan perhatian yang sama. Selain itu,
di desa Sumberadi juga terdapat penyandang disabilitas mental atau tunagrahita. Penyandang disabilitas ini
berperilaku seperti anak kecil, mereka tidak dapat berfikir dewasa, sehingga tidak
jarang merepotkan anggota keluarganya.
Dari sejumlah keadaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa
tidak semua penyandang disabilitas di desa Sumberadi dapat diikutsertakan dalam
program pelatihan teknologi informasi ini, karena berkaitan dengan keterbatasan
yang mereka miliki. Berdasarkan hasil wawancara dengan pengurus komunitas
difabel kecamatan Mlati dan tokoh masyarakat di desa Sumberadi, tim pengusul
mendapatkan data bahwa jumlah penyandang disabilitas yang memungkinkan untuk
bisa dilatih tentang teknologi informasi adalah 25 - 30 orang.
Lantas bagaimana dengan penyandang disabilitas desa Sumberadi
yang tidak memungkinkan untuk bisa diikutsertakan dalam pelatihan karena
keterbatasan yang dimilikinya ? Menurut saran dari tokoh masyarakat dan
pemerintah desa Sumberadi, penyandang disabilitas yang tidak memungkinkan untuk
mengikuti pelatihan, diwakilkan oleh salah satu anggota keluarga dari peyandang
disabilitas tersebut. Harapanya dengan ilmu dan keterampilan yang diperoleh
dari pelatihan ini, dapat membantu anggota keluarga penyandang disabilitas
tersebut untuk menunjang ekonomi keluarganya, khususnya untuk pemenuhan kebutuhan
penyandang disabilitas.

Posting Komentar